Minggu, 25 Agustus 2019

PETA LAMA NUSANTARA 1

PETA LEBIH LAMA LAGI NUSANTARA - INDONESAI
PETA LAMA NUSANTARA 1

alam nusantara yang terdiri dari lingkaran gunung api, telah merubah wujudnya sedemikian darstis, kita akan saksikan perubahan - perubahan tersebut dari masa ke masa dengan perubahan bentukan muka bumi yang ter abadikan dalam peta


Sumber : Dewi Liesnoor Setyowati, dkk., 2018. Kartografi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

pemetaan indonesia rupanya telah di lakukan pada 8 abad yang silam di masa kerajaan singhasari, di lanjutkan oleh R Wijaya dimasa pemerintahanya sebagai Raja Majapahit.
selanjutnya oleh LAKSAMANA CHENG HO di abad ke 15, seorang kartografer yang ikut ekspedisi yaitu Francisco Rodrigues membuat peta perairan dan kepulauan yang dikunjung

Pada tahun 1540 tercatat dua bangsa Jerman yaitu Sebastian Münster (1488-1550) seorang kosmografer dan pembuat karya geografi ilustrasi paling popular abad 16 bersama pelukis dan pembuat cetakan yaitu Hans Holbein the Younger (1497-1543) mempublikasikan pertama kali Peta Sumatera (Taprobana) termasuk didalamnya Java Minor sebagai Borneo yang terletak di utara Jawa ( Java Mayor).
Selanjutnya, pada tahun 1548, bangsa Italia yaitu Cornelio Castaldi dan Girolamo Ramusio juga mempublikasikan peta Borneo yang posisinya lebih mendekati kebenaran dibandingkan peta Java Minor yang dibuat oleh Münster.  Pada tahun 1561 terbit peta Pulau Jawa yang dikenal Java Insula buah karya Johannes Honter asal Hongaria dan Kronstad asal Norwegia.

Cikal bakal survei dan pemetaan di Indonesia yaitu diawali oleh kedatangan Belanda di Nusantara yang tak lama kemudian Belanda mendirikan kongsi dagang VOC, disinilah  kegiatan survei dan pemetaan dilakukan secara intensif. Untuk mendukung kegiatannya memperoleh rempah-rempah, VOC mendirikan sebuah kantor pemetaan yang ditempatkan di galangan kapal di Batavia. Mulai abad 17, peta perairan Indonesia buatan Belanda menjadi rujukan bangsa lain, mulai saat itu Belanda berpikir untuk membuat peta topografi militer dan sipil demi mempertahankan dan memperluas pengawasan di seluruh daerah kekuasaan.

Pada abad ke 19, orang-orang pribumi mulai aktif bekerja di Dinas Topografi hingga pada abad ke 20 Dinas Topografi mempekerjakan sekitar 500 orang yang sebagian besar adalah bangsa Indonesia. Sebuah pencapaian yang baik, pada tahun 1938 Dinas Topografi menerbitkan sebuah karya besar yaitu Atlas van Tropisch Netherland , yang merupakan peta Indonesia yang rinci yang menjadi dasar untuk pembuatan dan penerbitan atlas sekolah.

Setelah terbentuk pemerintahan baru, pada tahun 1969 diterbitkan Keputusan Presiden no.83 tanggal 17 Oktober 1969 tentang pembentukan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) yang menetapkan badan koordinasi ini sebagai aparatur pembantu pimpinan pemerintah yang berkedudukan langsung dibawah presiden dan bertanggung jawab kepada presiden RI. Salah satu produk unggulan BAKOSURTANAL yaitu peta rupabumi (RBI).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar